Hotel Tokyo Minta Maaf Gara-gara Tanda Khusus Orang Jepang
Hotel di Tokyo meminta maaf atas tindakan yang dianggap diskriminasi, usai sebuah tulisan di lift "Hanya orang Jepang" dan "Khusus warga asing" ramai di media sosial jelang Olimpiade.
Salah satu pejabat Hotel Akasaka Excel Tokyu, Tokyo memasang tanda itu untuk memisahkan pergerakan tamu sesuai panduan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo untuk mencegah penularan Covid-19
Ia mengatakan tidak ada niat untuk mendiskriminasi orang asing.
"Kami mencoba membuat agar mudah dimengerti, tapi akhirnya menyebabkan kesalah pahaman," kata pejabat itu, mengutip CNN, Selasa (13/7).
Tanda itu, sudah dihapus pada Minggu (11/7) pagi, lanjut pejabat itu. Pihak hotel juga tengah mendiskusikannya dengan kantor pusat mengenai tindakan apa yang tepat untuk diterapkan di hotel itu untuk menyambut Olimpiade.
Sebelumnya, tanda pemisahan itu viral di media sosial. Banyak netizen Jepang yang mengkritik dan menganggapnya sebagai bentuk pembedaan sikap.
"Apartheid telah dihidupkan kembali di Jepang," kata salah satu warga Jepang di Twitter.
Beberapa orang menyamakan tanda-tanda itu dengan perilaku "Jim Crow" Amerika Serikat yang dirancang untuk mencegah orang kulit hitam memilih di Deep South AS.
Namun ada pula warganet yang tidak mengaitkan tanda itu dengan sikap yang mengarah pada diskriminasi.
"Virus itu tidak ada hubungannya dengan kebangsaan," cuit pengguna Twitter lain, Anna.
Sejauh ini, ledakan kasus Covid-19 baru terjadi di Tokyo. Penambahan kasus di kota ini terus meningkat dari minggu ke minggu.
Sementara di prefektur lain masih belum terlihat. Secara keseluruhan total kasus Covid-19 di Jepang mencapai 815.440 orang dan 15 ribu kematian.
Vaksinasi yang lambat dan pasokan vaksin yang sempat terhambat membuat Jepang termasuk negara yang rendah dalam menginokulasi penduduknya. Hingga kini baru sekitar 28 persen dari populasi yang menerima setidaknya satu dosis vaksin.
(isa/dea)[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com
0 Response to "Hotel Tokyo Minta Maaf Gara-gara Tanda Khusus Orang Jepang"
Post a Comment