Wagub DKI: Kebutuhan oksigen menurun tapi masih fluktuatif

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa kebutuhan oksigen di Ibu Kota berangsur mengalami penurunan, namun permintaan bagi pasien yang dirawat di rumah sakit masih fluktuatif.

Berdasarkan data terkini, kata Riza, kebutuhan oksigen di rumah sakit (RS) menurun seiring waktu, meski permintaannya pernah mencapai 234 tabung. Kemudian turun menjadi 102 tabung, 63 tabung, 83 tabung dan pada Kamis 98 tabung.

"Jadi ada penurunan juga meski masih fluktuatif. Total 580 tabung dalam lia hari terakhir. Artinya, pasien yang membutuhkan berkurang. Mudah-mudahan ini pertanda baik, pasien yang kondisinya sedang berat berkurang," kata Riza di Jakarta, Kamis.

Meski fluktuatif, saat ini ketersediaan oksigen di Jakarta tidak mengalami kendala. Sekitar sepekan lalu mengalami kendala pengadaan suplai bagi semua rumah sakit, baik RSUD maupun RS swasta di Jakarta untuk penanganan pasien COVID-19 di DKI.

"Masalah ketersediaan oksigen di DKI Jakarta yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir sudah tertangani dengan baik. Demi memberi kemudahan bagi semua rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan oksigen yang semakin besar dalam penanganan wabah COVID-19 di Jakarta," ujarnya.

DKI Jakarta telah membangun posko pengisian tabung oksigen di Lapangan Monas demi memastikan ketersediaan oksigen dan suplai yang lancar dengan kapasitas per hari 300 tabung ukuran enam meter kubik (m3) yang disebar ke-25 rumah sakit di wilayah DKI Jakarta. Suplainya masing-masing 10 sampai 15 tabung.

Baca juga: Wagub Riza apresiasi Kadin DKI salurkan bantuan tabung oksigen medis
Baca juga: Kejati DKI selidiki kelangkaan obat dan oksigen saat PPKM Darurat

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memantau sentra vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan oleh BUMD PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung di Komplek Pergudangan Jalan Pulobuaran, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021). (ANTARA/HO PT JIEP) Riza meminta seluruh elemen masyarakat Jakarta untuk tidak menimbun tabung oksigen di rumah masing-masing maupun di berbagai tempat, terlebih saat PPKM Darurat.

Hal itu karena ketersediaan oksigen sangat dibutuhkan, terlebih di masa pandemi, bagi pasien COVID-19 dan pasien penyakit lain yang membutuhkan oksigen di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.

"Jadi, sekali lagi mohon kerjasamanya seluruh masyarakat. Kami terus mengupayakan, memfasilitasi dan berkoordinasi, bekerjasama dengan seluruh pihak dalam rangka memastikan ketersediaan oksigen di wilayah DKI Jakarta," katanya.

"Kita harapkan kerja sama semua pihak, kolaborasi, sama-sama kita mencegah menangani penyebaran COVID-19 di Jakarta," katanya.

Pemprov DKI Jakarta menyediakan "Oxygen Rescue" di Monas dan membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Jakarta. Kolaborasi yang dilakukan antara lain penyediaan tambahan tabung, isi ulang dan distribusi tabung oksigen.

Yang terbaru, Kadin DKI Jakarta memberikan bantuan 100 tabung oksigen ukuran enam meter kubik bagi Pemprov DKI Jakarta.

Kolaborasi dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi semua rumah sakit, baik RSUD maupun RS Swasta di Jakarta, sebab kebutuhan oksigen di masa pandemi COVID-19 semakin besar. Posko "Rescue Oxygen" di Monas dibuka selama berlangsungnya penanganan COVID-19 di Ibu Kota.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Sumber: www.antaranews.com

0 Response to "Wagub DKI: Kebutuhan oksigen menurun tapi masih fluktuatif"

Post a Comment