Tragedi Kebakaran Lapas Tanggerang Amnesty Ini Bukan Kebakaran Biasa

TRIBUNSUMSEL.COM - Insiden kebakaran di Lapas Tanggerang menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban.
Saling injak demi menyelematkan diri antara para napi diceritakan oleh warga binaan yang selamat.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, kebakaran tersebut mengindikasikan adanya masalah-masalah hak asasi manusia (HAM) di dalam penjara.
"Kami turut berduka cita pada keluarga korban. Ini bukan kejadian kebakaran biasa, tapi juga masalah hak asasi manusia. Kejadian ini semakin menunjukkan urgensi untuk mengatasi masalah penjara di Indonesia yang sarat pelanggaran hak-hak asasi manusia," kata Usman dalam keterangannya, Rabu (8/9/2021).
Usman pun menjabarkan sejumlah masalah hak asasi manusia yang dialami oleh warga binaan atau narapidana dalam lapas.
Salah satunya, penuh sesaknya penjara yang tentu mengancam hidup dan kesehatan narapidana.
"Mereka juga manusia yang berhak atas kondisi penjara yang layak dan hak atas kesehatan," tuturnya.
Ia mengingatkan, semua tahanan berhak diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar lapas haruslah menyediakan ruang, penerangan, udara dan ventilasi yang memadai.
Usman berpandangan, kebakaran yang terjadi di Lapas Tangerang tersebut berkaitan dengan overcapacity jumlah penghuni lapas.
"Kapasitas penjara yang terbatas dengan jumlah penghuni yang berlebihan adalah akar masalah serius dalam sistem peradilan pidana di Indonesia," nilai dia.
Lebih lanjut, Usman mengusulkan agar pemerintah mengubah orientasi politik kebijakan dalam menangani kejahatan ringan, termasuk yang terkait penggunaan narkotika, untuk mengatasi masalah overcapacity ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas
0 Response to "Tragedi Kebakaran Lapas Tanggerang Amnesty Ini Bukan Kebakaran Biasa"
Post a Comment