Wall Street berakhir naik tajam Indeks Nasdaq melonjak 15210 poin

(Pasar) hari ini didorong oleh sedikit pergerakan di Washington menuju rasionalitas tentang kemampuan membayar tagihan mereka

New York (ANTARA) - Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dalam sebuah reli berbasis luas yang dipimpin oleh saham-saham Big Tech, karena kesepakatan atas kebuntuan batas utang di Kongres AS meredakan kekhawatiran kemungkinan gagal bayar utang pemerintah bulan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 337,95 poin atau 0,98 persen, menjadi menetap di 34.754,94 poin. Indeks S&P 500 bertambah 36,21 poin atau 0,83 persen, menjadi berakhir di 4.399,76 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 152,10 poin atau 1,05 persen, menjadi ditutup di 14.654,02 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor consumer discretionary terangkat 1,5 persen, memimpin kenaikan sektoral. Sedangkan sektor utilitas tergelincir 0,53 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.

Saham-saham mega-cap melonjak dengan Apple Inc menguat 0,9 persen dan Amazon.com Inc naik 1,2 persen, memberikan dorongan terbesar untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq. Tesla dan Google-parent Alphabet keduanya juga meningkat lebih dari 1,0 persen.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan pada Kamis (7/10/2021) bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan Partai Republik untuk memperpanjang batas utang pemerintah federal hingga Desember.

Baca juga: Dolar hentikan reli sejenak, jelang rilis data pasar tenaga kerja AS

Kesepakatan itu terjadi ketika Menteri Keuangan AS Janet Yellen berulang kali memperingatkan bahwa Amerika Serikat dapat gagal membayar utangnya jika Kongres gagal menaikkan atau menangguhkan batas utang sebelum 18 Oktober.

Ketidakpastian atas negosiasi pagu utang menjadi salah satu kekhawatiran yang dikutip investor pada September sehingga indeks S&P 500 mencatat persentase penurunan bulanan terbesar sejak awal pandemi Virus Corona pada Maret 2020.

"(Pasar) hari ini didorong oleh sedikit pergerakan di Washington menuju rasionalitas tentang kemampuan membayar tagihan mereka," kata Kepala Investasi Bokeh Capital Partners, Kim Forrest, di Pittsburgh.

Sementara itu data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu paling banyak dalam tiga bulan, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja mendapatkan kembali momentum karena gelombang terbaru infeksi COVID-19 mulai mereda.

Laporan pekerjaan bulanan AS yang diawasi ketat akan dirilis pada Jumat waktu setempat.

Baca juga: Harga emas turun 2,6 dolar, tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS

"Angka hari ini memperkuat ekspektasi bahwa lapangan kerja akan meningkat signifikan dalam beberapa bulan mendatang, dan saya pikir itu positif bagi perekonomian," kata Direktur Strategi Pasar Alger, Brad Neuman.

"Pasar memanjat dinding kekhawatirannya hari ini karena kekhawatiran kebuntuan batas utang mereda dan harapan untuk percepatan kenaikan lapangan kerja menguat."

Saham China yang diperdagangkan di AS, Alibaba Group Holding dan Tencent Holdings masing-masing melonjak sekitar 8,0 persen karena kekhawatiran seputar hubungan perdagangan AS-China dan krisis utang Evergrande tampaknya mereda.

Investor akan memantau laporan laba kuartal ketiga yang mulai tiba minggu depan. Para analis rata-rata memperkirakan laba per saham perusahaan S&P 500 naik 29 persen pada kuartal ketiga, menurut Refinitiv.

Baca juga: Harga minyak "rebound" dari anjlok tertinggi, Brent bangkit 1,1 persen

Saham Levi Strauss & Co melonjak 8,5 persen setelah pembuat jeans itu mengalahkan perkiraan pendapatan dan labanya untuk kuartal ketiga.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,1 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021

0 Response to "Wall Street berakhir naik tajam Indeks Nasdaq melonjak 15210 poin"

Post a Comment