Pekerja PLN Cemas IPO Holding Pembangkit Kerek Tarif Listrik

Jakarta, CNN Indonesia --

Serikat pekerja PT PLN (Persero), Persatuan Pegawai Indonesia Power (PPIP), menyatakan rencana penawaran saham publik (Initial Public Offering/IPO) holding Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PTLP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyebabkan kenaikan tarif listrik.

Menurut Sekretaris Jenderal PPIP Andy Wijaya, IPO perusahaan akan membuat fungsi PLN sebagai penyeimbang tarif listrik untuk masyarakat akan hilang karena diprivatisasi.

Jika murni mengikuti prinsip bisnis, ia khawatir harga listrik bakal naik. Namun, ia tak menjabarkan berapa kenaikan tarif yang dikhawatirkan itu.


"Kami mengkhawatirkan apabila terjadi pelepasan aset menjadi perusahaan baru dan di-IPO-kan, maka fungsi penyeimbang tarif listrik yang saat ini dipegang oleh backbone PLTU akan menjadi hilang dan bebas sesuai prinsip bisnis murni," katanya pada konferensi pers daring, Selasa (27/7).

Kendati tidak dapat memaparkan berapa kenaikan tarif yang dimaksud, namun ia mengklaim sudah dilakukan kajian atas kemungkinan kenaikan tarif.

Dia kemudian menyebut dari contoh negara-negara yang sudah memprivatisasi perusahaan listriknya, seperti Filipina, Kamerun, dan Nigeria, kenaikan harga listrik adalah suatu hal yang pasti terjadi.

"Berdasarkan studi kami serikat pekerja, di Filipina, Kamerun, Nigeria ketika sudah diprivatisasi maka kenaikan tarif listrik itu adalah keniscayaan," bebernya.

Di sisi lain, ia juga menyoroti soal utang PLN yang saat ini sudah membengkak. Ia menyebut bila anak usaha atau aset PLN dipreteli, perseroan bakal lebih sulit membayar kewajibannya dan tumpukan utang bakal makin banyak.

Dalam kasus perseroan akan menjadi perusahaan terbuka, dia meyakini beban utang akan dibebankan ke pelanggan lewat kenaikan tarif listrik. Secara total, utang PLN tercatat sebesar Rp649,2 triliun per akhir 2020.

"Kalau negara tidak bisa menjamin maka bisa kesalahan akan dibebankan ke tarif listrik masyarakat. Sebagai informasi, kasus privatisasi atau masuknya swasta ke ketenagalistrikan itu serta merta menaikkan tarif listrik," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(wel/sfr)

0 Response to "Pekerja PLN Cemas IPO Holding Pembangkit Kerek Tarif Listrik"

Post a Comment